Sergai,Mabesbharindo.com | Tokoh masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) H.Bahrum Abbas mengungkapkan, statemen dr. Salomo Fajar Siahaan terkait 60 persen pegawai RSUD Sultan Sulaiman terpapar Covid-19, sungguh mengejutkan masyarakat Sergai. Namun, sangat disayangkan informasi tersebut tidak bisa dibuktikan dan tanpa data yang benar.
Ia berharap seorang dokter yang sudah berpengalaman dan bekerja cukup lama di rumah sakit milik pemerintah tersebut bijak dalam berbicara dan menyampaikan informasi,tidak asal bicara seperti seorang yang tidak memiliki pengetahuan.
Konon lagi informasi yang diketahui dan diterima itu belum dijamin keakuratan maupun kebenarannya. Dampak dari informasi yang beredar tidak benar tersebut, bisa menyesatkan banyak orang di dalam daerah maupun luar daerah.
Sedangkan terkait ramainya diperbincangkan soal media social yang tampil saat ini khususnya facebook yang bisa dikatakan sebagai tempat curhat, melampiaskan amarah dan bahkan sudah menjadi tempat bagi sebahagian orang untuk menghibur hati dengan menampilkan foto-foto aktivitas sehari-hari. Kecanduan sebahagian orang dalam menyajikan berbagai informasi dengan menuliskan narasi-narasi di akun facebook tanpa control yang baik, bisa menimbulkan masalah bagi diri sendiri dan orang lain.
Apalagi narasi yang ditulis mengarah provokasi.
Nah, untuk mencegah aksi provokasi lewat media sosial, baik itu lewat facebook dan media lainnya, menurut Bahrum Abbas, pihak kepolisian Sumatera Utara dan Sergai sangat diharapkan melakukan pematauan terhadap akun facebook yang dicurigai berisi konten yang arahnya provokasi.
”Kita sangat mendukung pihak kepolisian untuk menindak tegas akun facebook yang berbau provokasi terhadap masyarakat.
Jangan pernah takut untuk mengambil langkah tegas terhadap orang yang sengaja menyebarkan provokasi lewat media sosil, tentunya langkah tegas ini untuk wujudkan kenyamanan dan keterbitan di Sumut khususnya Sergai.”tegas Bahrum Abbas.
Selanjutnya saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan akun facebook yang isinya berbau provokasi. Sebab, mungkin saja orang tersebut lagi iseng maupun stress dengan masalah yang dihadapi. Selain itu, bisa saja dikarenakan kebanyakan di rumah menjaga anaknya.
Alhasil media social sebagai hiburan bagi dirinya, tapi maksud hati ingin menghibur diri yang lagi stress, bisa berdampak tidak baik bagi banyak orang dan dirinya sendiri diakibatkan narasi yang ditampilkan dalam akun facebook mengarah provokasi.
Namun demikian, kita tetap percaya dan berharap pihak kepolisian terus meningkatkan pemantauan terhadap akun facebook yang mencurigai berisi konten berbau provokasi. Ujar Bahrum Abbas.
Di tempat yang berbeda, dr. Salomo Fajar Siahaan yang bekerja di RSUD Sultan Sulaiman menyampaikan permohonan maaf kepada wartawan Sergai atas ucapan yang dilontarkannya kemaren itu tidak disengaja dan diakuinya bahwa kondisi pemikirannya terganggu dikarenakan dihantui rasa ketakutan dengan virus Covid-19.
Jadi, sekali lagi saya mohon maaf jika rekan wartawan di Sergai ini merasa tersinggung dan dihina oleh ucapan saya baru-baru ini di salah satu Warung Kopi di Desa Sei Rampah.
Ucapan itu kata Salomo, tidak ada unsur sengaja, tetapi kondisi saya kemaren itu sangat terganggu dan galau.Ucapnya dihadapan perwakilan wartawan Sergai di Jericho Stable yang turut didampingi Jonizar SH dan Admin Secangkir Kopi Syaifuddin.
Inspektur Sergai Drs. Diams Kurnianto AP, SH,MM,M.SP yang dihubungi via telepon seluler terkait dr. Salomo F. Siahaan mengatakan pihaknya akan melakukan pemanggilan segera untuk dimintai klarifiksasi terhadap statemen yang disampaikan lewat media online baru-baru ini.Jelas Dimas.
Komentar