Diduga Syahbandar dan BEA dan CUKAI bermain mata dikolong Karimun

MABES BHARINDO | Kepri , Karimun. Hingga saat ini pelabuhan tikus atau di sebut juga expedisi hantu dikolong Karimun masih leluasa menjalankan aktifitasnya tanpa rasa takut untuk ditindak oleh APH ( Aperat Penegak Hukum ) ada apa dengan kewenangan yang di emban oleh penegak hukum di wilayah Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau.

Diduga merasa takut kah atau sudah menerima upeti dari para mafia penyelundup barang tanda dokumen yang mereka miliki secara sah dari dinas terkait. patut diduga Syahbandar dan BEA ,CUKAI  ada main mata dengan para pemilik pelabuhan dikolong Karimun selama ini karena tidak ada tindakan sama sekali dari dua instansi yang berwenang ini.

Awak media di hari senin ( 17 – 10 – 2022 ) langsung ke lapangan di lokasi pelabuhan  SENTURI, ALEK , TAMPU, JAINAL, SURBAKT dan SANTO mendapati beberapa kapal yang sedang bersandar di pelabuhan tersebut sedang melakukan aktifitas bongkar muat tanpa adanya pihak dari instansi terkait yang mengawasi untuk jalanya pekerjaan yang mereka kerjakan dengan mengunakan mobil BOX ISUZU CANTER BP 8194 KT , Mobil BOX HINO BP
9971 KY , mobil dumtruck BM 8520 AS .

Seharusnya pekerjaan bongkar muat  yang mereka lakukan menggunakan tenaga kerja bongkar muat dari perusahaan yang sudah memiliki izin resmi sebagai TKBM ( Tenaga Kerja Bongkar Muat ) sedangkan pelabuhan nya tidak standar dan tidak resmi , awak media akan pertanyakan kepada kepala Syahbandar JHON KENEDI M.Mar.Eng.,MM serta untuk Kabid status hukum dan sertifikasi kapal, Capt. WAHYU PRIHANTO . S.SiT.M.Mtr.M.Mar. kepadanya melalui humas syahbandar akan tetapi humas syahbandar merasa takut untuk menjawab WA dari awak media di lapangan  ” kami cuma menayakan soal bongkar muat , pelabuhan tidak resmi dan tidak standar serta dasar apa yang mereka miliki” sehingga dapat melakukan kegiatan bongkar muat tanpa melalui sistem KSOP ( Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan ).

“Ketua Investigasi LSM ,ORMAS Peduli Kepri yang disapa Bang Iwan turut bersuara untuk menanggapi persoalan yang ada di pelabuhan kolong karimun, menurut bang Iwan Syahbandar turut hadir dalam kinerja dari rekan rekan media yang mana telah mengungkap suatu persoalan yang sangat krusial di lapangan dikarenakan temuan ini sangat merugikan keuangan dari sektor bea dan cukai  dari aktifitas bongkar muat dan barang yang di bawak juga merupakan limbah dari negara seberang yakitu singapore. Jangan sampai negara kita ini dinilai tempat pembuangan limbah mereka apa gunanya Syahbadar kalau tidak dapat menyelesaikan persoalan dari segi kelayakan pelabuhan dan peruntukan kapal yang sesuai jasa pelayaranya, kalau untuk BEA dan CUKAI dimana tanggung jawabnya sebagai penerima pajak bea dan pajak cukai yang sesuai dengan kepabeananya yang tertuang dalam surat manifes suatu barang yang di bawak dari luar negeri tetapi bukan barang bekas atau limbah yg sudah dipakai.

Awak media akan terus mengali berita ini dengan menghubungi pihak terkait seperti Syahbandar dan BEA dan CUKAI , sampai berita ini di fublikasikan belum ada lagi komfirmasi dari instansi tersebut .

Bersambung

MABES BHARINDO
Wakaperwil 1Kepri  dan Tim

Komentar