Demo Aksi Damai CPCL, Ratusan Masyarakat Belitung Timur Turun Kelapangan Hotel

Pemerintahan457 Dilihat

Demo Aksi Damai CPCL Ratusan Masyarakat Belitung Timur Digedung Hotel Manggar

MabesBharindo.com – Belitung Timur. Demo Aksi damai berlangsung dulu halaman hotel, dipimpin oleh Kades Mayang Kecatan Kelapa Kampit Guna Hendra Jaya. Rabu (26/10/2022).

Beberapa tuntutan masyarakat ke PT. SWP (Sawit Wahana Perkasa) dan PT. Parit Sembada. kami melakukan kegiatan ini dengan aksi damai, berharap PT. Setelindo yang PMA ini databen nya MA bisa memrnuhi tuntutan kami, adapun tuntutan kami sampai saat ini luasan PT. Satelindo yang masuk ke Desa Mayang itu kami tidak tau, ungkap Guna.

Bahwa kami sudh menyampaikan surat namun sampai sekarang belum ada jawaban, lanjut Guna Kades Mayang.

Yang kedua kekurangan, kami merasa kurang dari 20 persen dari kewajiban perusahaan itu belum.terpenuhi. kami memang membuka 92,36 hektar tapi saya yakin masih kurang, kekurangan itu harus diambil dari perkebunan inti, ungkapnya.

Kemudian sawit yang disepanjang jalan yang 524 pohon itu segera dikembalikan ke Desa, Panjangnya dari mulai simpang PLN sampai kekantor POS Satpam, tegas Guna.

Hasil dari pohon sawit tersebutdari mulai panen harus dikembalikan ke Desa atau masyarakat Desa Mayang, karena sebanyak 524 pohon sawit tersebut itu semua diluar HGU dan tidak masuk Plasma, dan selama ini Mayang baru dibentuk Plasma, kalo tidak salah di tahun 2001 / 2004.

Kemudian jalan dari simpang PLN ke POS Satpam tadi, kita tidak tau alasannya seperti apa, mestinyakan sama seperti Desa Buding PT.Parit Sembada sewa jalan yang mereka pakai, makanya kita bingung ini, .memang masyarakat juga ikut pakai tali perusahaan mesti ikut aturan, karena ini tanah Desa, lanjut Guna.

Investasi seharusnya ada manfaatnya bagi masyarakat, kemudian pembelian sawit juga, itu ada beberapa warga mengeluh karena, diluar dari harga HET yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Bahkan harga sawit itu tidak sampai 1000 rupiah, Guna berharap perusahaan bisa mengevakuasi membeli sesuai dengan HET , harap Guna.

Guna juga minta MUO di evaluasi kembali dengan kata lain, sumbangan pihak ketiga yang tidak mengikat dan sumbangan ini ada posnya sumber pendapatan asli Desa, atau sumber pendapatan lain lain. Kalau cuma 50 juta pertahun kita mau beli apa, jelas nya, jika dikalkulasikan hektar sekitar 24 hektar ini sangat minim,

Yang terakhir dari 10 Kades yang menada tangani surat dukungan setelah habis mau di cabut karena, tidak ada musyawarah dengan masyarakat dan juga tidak melibatkan BPD. Ini saya tekan benar ini tidak sah, dan ini Kepala Desanya sudah tau bahwa untuk mengeluarkan dukungan tidak semudah itu, harus ada musyawarah di Desa, dan dampak dari 30 tahun PT. Satelindo berinvestasi jelas hasil kan tidak mungkin harus terus begini, tegasnya.

Sht

 

Komentar