Bupati Yuni Gandeng Sekolah, Cegah Radikalisme dan Intoleransi

MABES BHARINDO.COM___⭐⭐⭐

SRAGEN – Cuaca mendung dan gerimis semenjak pagi tidak menyurutkan semangat siswa-siswi SMA/SMU untuk datang ke Aula SMA Negeri I Gemolong. Pasalnya Kali ini Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati akan mengajar Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Sejarah Kebangsaan yang menyasar siswa-siswi SMA/SMU se wilayah Kabupaten Sragen dan khusus hari ini diawali di SMA Negeri I Gemolong yang diikuti oleh 10 sekolah, Kamis (2/3/2023).

Ke-10 sekolah tersebut diantaranya SMA Negeri I Gemolong, SMA Negeri I Plupuh, SMA Negeri I Sumberlawang, SMK Negeri I Miri, SMK Negeri I Plupuh, SMK Negeri I Kalijambe, SMK Negeri I Tanon, SMKS Muhammadiyah 3 Gemolong, SMKS Muhammdiyah 6 Gemolong dan SMKS Sakti Gemolong.

Tema Radikalisme dan Intoleransi diangkat Bupati Yuni yang dilakukan secara interaktif dan menarik agar para siswa berani untuk berbicara didepan audiance dan mengungkapkan pendapatnya. Suasana begitu segar dan menyenangkan.

“Ibu hari ini hadir, selain untuk menyapa ingin berbagi ilmu dan pengalaman juga ingin menggugah Wawasan Kebangsaan kita khususnya generasi muda saat ini. Ada beberapa keprihatinan yang sedang kita alami bersama. Itulah alasan adanya pertemuan ini.”ucap Bupati Yuni mengawali keterangannya dihadapan 320 anak.

Baca juga : Dana PUAP Gapoktan Krida Tani Desa Pohkonyal

Menurutnya, di usia anak-anak SMA/SMU sangatlah tepat dikatakan dimana usia tersebut sedang mencari jati diri. Disinilah ditentukan 23 tahun kedepan dimana akan memasuki usia produktif dan generasi ini akan memegang tampuk kepemimpinan bangsa Indonesia.

“Siapa yang pernah dengar bonus demografi?” Bupati Yuni melemparkan pertanyaan dan dijawab panjang lebar oleh Gani siswa SMA Negeri I Gemolong dengan lancar. “Bonus Demografi itu adalah dimana angka produktif tertinggi yaitu usia 16 hingga 60 tahun lebih banyak daripada usia lansia. Dengan kata lain remaja harus sedini mungkin untuk mempersiapkan masa depannya untuk menghadapi bonus demografi tersebut.”katanya lantang dan disambut tepuk tangan riuh oleh siswa-siswi lainnya.

Selanjutnya Bupati Yuni membahas cikal bakal penyatuan Nusantara (Indonesia) yang dipersatukan oleh Patih Gajahmada melalui Sumpah Palapa. Hingga kemudian Ia memperkenalkan 7 founding father bangsa Indonesia yang telah memimpin Indonesia dan memberikan kontribusi untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terkait dengan Intoleransi Ia menegaskan bibit-bibitnya bisa saja dimulai dari dalam disekolah. Bulliying (perundungan) juga termasuk dalam intoleransi. Pintu masuk radikalisme salah satunya terbentuk didalam salah satu organisasi kerohanian sekolah.

Baca juga : 380 Pramuka Siaga Ikuti Gelaran Pesta Siaga Kwarcab Sragen

“Saya pernah sampaikan sebelumnya saat peletakan batu pertama pembangunan masjid di SMA Negeri I Sukodono kepada Bapak/Ibu Guru untuk terus melakukan pendampingan kepada organisasi sekolah tesebut. Inilah realita yang kita hadapi. Ayo mulai sekarang berfikir terbuka. Yang tidak kalah penting, tidak usah juga kalian membully teman sendiri, Kita semua ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.”pesannya.

Kegiatan Bupati Mengajar akan berlangsung mulai (2/3) hingga (8/3/2023) yang akan dilaksanakan di empat kecamatan yakni kecamatan Gemolong, kecamatan Gondang, kecamatan Sragen, dan kecamatan Sukodono.

Kontributor : Mujianto

Editor : Khoirul Anam

 

Komentar