Bulog Bojonegoro Siap Membeli Gabah dan Beras Dari Petani

MabesBharindo l Bojonegoro – Merosotnya harga gabah di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), disikapi serius Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Bojonegoro, Jawa Timur. Dalam upaya menstabilkan harga, Bulog siap membeli gabah dan beras.

“Guna menstabilkan harga gabah yang terjun bebas di bawah HPP, kami siap membeli,” kata Wakil Pimpinan Kantor Cabang (Wapimca) Bulog Bojonegoro, Hendra Kurniawan, kepada awak Media, melalui pesan singkat, Minggu (14/03/2021).

Dalam pembelian gabah dan beras, lanjut Hendra, bukan hanya untuk mitra Bulog yang berbadan hukum saja, namun juga penggilingan kecil yang belum berbadan hukum pun Bulog siap mengakomodir.

“Bagi penggilingan-penggilingan kecil yang ingin memasukkan beras ke Bulog namun belum berbadan hukum, bisa kami akomodir melalui Tim Satker (Satuan Kerja) Bulog, tentunya tetap kualitasnya harus sesuai standar yang telah ditentukan, yaitu sesuai dengan Permendag No. 24 Tahun 2020,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Hendra ini mengungkapkan, Bulog Cabang Bojonegoro memiliki empat Gudang Beras Bulog (GBB) yang disiapkan menyerap gabah dan beras. Yakni GBB Sumengko Kalitidu, GBB Wire Tuban, GBB Karangkembang Babat, dan GBB Sukorejo Lamongan. Total stok di empat GBB saat ini sebanyak 19.521 ton.

“Untuk Gabah Kering Giling (GKG), sesuai aturan, dibeli Bulog harga Rp 5.300 per Kilogram (Kg), tetapi harus memenuhi syarat kadar air maksimal 14 %, dan kadar hampa/ kotoran maksimal 3%,” ungkapnya.

Dijelaskan, untuk beras, Bulog akan menyerap dengan harga beli Rp 8.300 per Kg. Syarat yang harus dipenuhi antara lain, kadar air maksimal 14%, derajat sosoh minimal 95%, butir patah maksimal 20%, butir menir maksimal 2%, kadar PH maksimal 6,2%.

“Selain itu beras harus bebas hama atau penyakit, bebas dari bau busuk, bebas dari bahan kimia, dan bersih dari dedak atau katul,” tandasnya. (J&M).

Komentar