Belum Tentu Terjangkit PMK,Jangan Panik dan Resah Serta Menjual Murah Sapi Anda

Editor penulis : Joko Susilo
Kontributor     : Mujiarto

MADIUN,mabesbharindo.com – Jangan Panik dan Resah serta menjual murah sapi anda semua….. Tidak mudah bagi tenaga kesehatan khususnya, Mantri hewan dan Dokter hewan serta Dinas Peternakan Kab Madiun untuk menetapkan Hewan ternak jenis sapi milik warga masyarakat yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK yang sedang mewabah di berbagai daerah.

Seperti di ketahui melalui Sumaryono selaku kepala Desa Rejosari Kec Kebonsari Kab.Madiun kepada media mabebharindo.com bahwa beberapa sapi milik warganya  terhitung sejak hari kamis hingga sekarang telah  mengalami sakit hingga akhirnya mati. Tetapi juga banyak yang berhasil di sembuhkan setelah di obati oleh Mantri kesehatan hewan yang bertugas di wilayah kec kebonsari.

” ini semua sudah ditangani oleh dinas dari peternakan, pertanian, yang namanya Mas Arif  dari dempelan. itu sering ke sini juga udah tahu kalau ternak itu ada Penyakitnya itu dan tahu-tahu langsung mati situ aja habis bapak manteri dari sini. Itu ada yang meninggal juga padahal sudah ditangani Pak mantri” terang Kades sesuai Vois note miliknya saat di hubungi pukul 20.49 wib minggu 5/6/2022

Sedangkan jumlah sapi di desanya yang telah mati, ia menyampaikan ada 3 ekor sejak hari kamis kemarin.
” benar, hari kamis mati satu,besoknya satu tambah satu dan hari ini tadi satu, semua ada tiga” jelas kepala desa

Pemilik sapi yang akan menguburkan sapi miliknya yang sudah mati.

“sapi yang mati itu bukan saya yang menangani. saya petugas baru dan petugas lainnya juga banyak” tutur Arif

Lebih lanjut Menurut pengakuannya sapi-sapi yang selama ini di tanganinya semua berhasil di sembuhkan.

alhamdulilah seperti milik bapak ucik, pak karmun,parlan dukuh kepuhbener sembuh semua.yang mati hanya satu anakkan (pedet) berumur 4 hari,karena daya tahan tubuhnya tidak dewasa” imbuhnya

Atas kejadian peristiwa tersebut, melalui Kepala Bidang Dinas Peternakan Kab Madiun Drh V Bagus Sriyulianta menegaskan masyarakat peternak sapi maupun Kelompok ternak Sapi serta pengusaha sapi untuk tidak Resah dan Panik.menurutnya  kematian atau sakit yang di alami sapi-sapi tersebut sementara di ketahui hanya mirip dengan jenis Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK.

Namun untuk memvonis jenis penyakit tersebut apakah positiv PMK atau tidak, Pemkab Madiun tidak berwenang menentukan. Adapun langkah yang di lakukan Dinas kab Madiuan adalah mengirimkan hasil penanganan setelah adanya pelaporan dari warga masyarakat ke Dinas Terkait Posko PMK Provinsi Jawa timur yang kemudian hasilnya akan di update secara resmi.

BACA JUGA :Peduli Sesama, Psht Rayon Sidomulyo Bagikan Sembako

“kami tangani pelaporan warga terlebih dahulu dan melaporkan ke tingkat Provinsi jatim untuk di lakukan uji laboratorium. bila di nyatakan positif PMK, Posko PMK provinsi akan di update melalui situs birokrasi kami.pun sebaliknya setelah penangan kita berhasil sapi itu sembuh, juga kami umumkan.dengan demikian dalam waktu 14 (empat belas hari), peredaran sapi bebas keluar masuk wilayah tersebut” tegasnya

Pun hingga sampai saat ini, Pemkab Kab Madiun menurut Bagus belum menganggarkan secara gratis biaya pengobatan sapi milik warga masyarakat yang mengalami gelaja PMK atau sejenisnya.

” Memang Pemkab belum membiayai gratis pengobatan sapi milik warga masyarakatnya,namun hanya agak murah,berbeda dengan harga mantri umumnya.apalagi stok obat sudah langka sekarang ini”  Pungkas Bagus

Komentar