MABESBHARINDO, Pemalang | Koperasi adalah badan usaha yang kegiatan serta prinsip usahanya berlandaskan pada asas kekeluargaan.
Bagi rakyat Indonesia, koperasi berperan dan berfungsi untuk menyejahterakan masyarakatnya. Koperasi membantu rakyat Indonesia menjalankan kegiatan ekonominya dengan baik, terlebih lagi koperasi dijalankan atas dasar asas kekeluargaan.
Selain itu, koperasi juga berperan dan berfungsi mewujudkan pendapatan rakyat Indonesia secara lebih adil dan merata. Artinya koperasi membantu masyarakat mendapatkan penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Di era milenial ini PT. Cipta Orang Desa (PT.COD,red) menciptakan sebuah aplikasi yang memudahkan kalangan masyarakat berhemat diri yang super ekonomis. Karena aplikasi ini pun menjadikan wadah menjadikan semua orang untuk bisa kreatif, inovatif dan menjadikan solusi yang kekinian bagi seluruh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.
Adalah B-TER (Belanja Terencana,red) merupakan sebuah perusahaan teknologi berbasis aplikasi yang kreatif, inovatif dan solutif bagi masyarakat. Dibawah naungan PT.Cipta Orang Desa yang berbasis Koperasi.
Dan B-TER memiliki visi menjadi Platform Digital Pedesaan dengan membentuk ekosistem usaha yang sehat sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan sosial dan kesejahteraan ekonomi bangsa.
Momen bulan November adalah sebuah catatan bersejarah bagi B-TER, pada Sabtu (13/11/2021) menggelar acara Grand Launching Koperasi Cipta Orang Desa (COD,red) di Pemalang, Jawa Tengah.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Budi Harmanto,S.pd sebagai Komisaris PT.Cipta Orang Desa, Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat, Kapolsek Bantarbolang IPTU Wahyudi Wibowo, SH. MH, Danramil Kapten Inf. Mukhahir, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs. Hepi Priyanto, MM, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Tegal Ludy Arlianto, Camat Bantarbolang Abdul Rachman, M.Si, Kepala Desa Bantarbolang Hj. Dyah Anggraeni, SE.
Sementara itu, menurut Ridwan, Direktur PT.Cipta Orang Desa kepada awak media saat ditanyakan kendala, manfaat hingga tantangan B-ter mengatakan bahwa,”Terkait kendala aplikasi B-TER adalah terpaku kepada Signal, sehingga apabila signal kurang baik aplikasipun mengalami gangguan, dan hanya bisa dioperasikan di Smartphone android. Sedangkan manfaat aplikasi B-TER
Ada beberapa, diantaranya Pertama, pencatatan Transaksi secara Digital sehingga terjaganya data dan ke valid dan data lebih akurat, yang kedua mudah di operasikan dimana saja, ketiga bisa digunakan dari berbagai kalangan, baik orang muda, maupun yang tua dan keempat praktis karna dioperasikan melalui HP,” ujar Ridwan.
Adapun tantangan B-ter, Ridwan menjelaskan,”Tantangan Program BTER adalah membangun Trust awal kepada konsumen baru lebih sulit apalagi konsumen yang sudah pernah mengikuti program sejenis dan merasa dirugikan. Kemudian programnya dapat ditiru oleh siapapun. Selain itu, programnya lebih kepada kalangan konsumen menengah kebawah. Dan mengembangkan program di daerah perkotaan belum berhasil karna perbedaan kebiasaan, budaya konsumtif, dan latar belakang ekonomi,” jelasnya.
PT. COD meresmikan kantor wilayah start up ‘Belanja Terencana’ atau t-Ter milik mereka di Jawa Tengah. Berlokasi di Jalan Asoka 217, Dusun Karangasem, Desa Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Komisaris Utama PT COD, Budi Harmanto, mengatakan, “Saat ini ‘B-Ter’ sudah menginjak usia 4 tahun. Hingga kini, B-Ter sudah hampir memiliki 65.000 anggota di seluruh Indonesia,” singkat Budi.
Lebih lanjut Budi menambahkan bahwa,”Kami sengaja mendirikan suatu sistem korporasi, yang tergabung dalam 3 sistem besar. PT COD menggerakan koperasi jasa cipta orang desa. Koperasi berperan sebagai penampungan jam keuangannya, dan objek yang digerakkan adalah start up ‘B-Ter’,” tambahnya.
Ketua Koperasi Jasa Cipta Orang Desa, Septian Kurnia Armando dalam sambutannya mengatakan, “Dengan basis digital, maka ke depan koperasi yang dipimpinnya ini akan memberi warna baru. Dalam masa bakti kami 3 tahun ke depan, kami memiliki target menjadi koperasi nasional dengan jumlah anggota terbanyak di seluruh Indonesia, 1 juta anggota di tahun 2024,” jelas Armando.
Sementara itu, Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat, memberikan apresiasi kepada PT COD. Koperasi ini diharapkan turut membantu peningkatan kemakmuran di Kabupaten Pemalang.
Mansur berpesan agar koperasi jasa cipta orang desa ini, nantinya dikelola dengan baik dan amanah oleh para pengurus.
“InsyaAllah dengan dikelola Pak Budi, Pak Ridwan, ini semakin besar. Saya doakan B-Ter dan koperasinya semakin jaya,” kata Mansur.
Hadirnya B-Ter diharapkan menjadi peluang usaha kekinian bagi seluruh masyarakat Indonesia, hidup hemat dengan belanja terencana.
Hepi Priyanto, Kadiskoperindag Pemalang : Koperasi COD Harus Lebih Berkualitas, Bukan Kuantitas
Dengan hadirnya B-Ter (belanja terencana,red) dibawah payung hukum PT.Cipta Orang Desa (PT COD,red) dan Koperasi Cipta Orang Desa menjadikan sebuah gebrakan dan motivasi kekinian.
Karena, digitalisasi merupakan bentuk adaptasi terhadap ekosistem ekonomi yang telah berubah. Bagaimanapun koperasi dituntut lebih kreatif dan responsif terhadap perkembangan dunia usaha.
Melalui serangkaian upaya itu, PT COD dengan melahirkan B-ter bertekad menggunakan koperasi sebagai instrumen untuk mengkonsolidasikan usaha-usaha mikro, agar dapat masuk ke skala ekonomi global. Dengan demikian diharapkan bisa mendapatkan akses permodalan lebih besar untuk mengembangkan usaha agar mampu bersaing dengan korporasi.
Disela-sela acara Grand Launching Koperasi Cipta Orang Desa, di Pemalang, pada Sabtu (13/11/2021), Drs. Hepi Priyanto, MM, Kepala Diskoperindag, Kab. Pemalang, Jawa Tengah kepada awak media mengatakan bahwa,”Jadi sehubungan dengan launching untuk pembukaan koperasi, selain meresmikan kantor PT COD (PT. Cipta Orang Desa, red) ini juga sekaligus launching untuk koperasinya. Kami tentunya dari pemerintah Kabupaten Pemalang, khususnya Kosperindag berharap bahwa koperasi ini nanti mampu sesuai dengan ruh koperasi itu sendiri, dari oleh untuk anggota, artinya tujuan koperasi tentunya adalah bagaimana mampu mensejahterakan anggota, “ ujarnya penuh semangat.
Lebih lanjut Hepi menjelaskan,”Pada dekade atau di tahun 2017, itu ada satu perubahan paradigma dari pemerintah terkait dengan pembinaan koperasi, pergerakan koperasi dimana pergerakan koperasi ini sekarang lebih diorentisakan lebih kepada kualitas, bukan kuantitas atau bukan sebanyak-banyaknya koperasi. Tapi bagaimana koperasi yang ada ini punya mutu kualitas yang betul-betul nanti mampu eksis serta berkembang dan tentunya kemudian mampu menyejahterakan anggota dan ketika anggota tentunya bicaranya adalah bagian dari pada masyarakat. Untuk itulah dengan kegiatan koperasi yang di launching ini adalah diawali dengan satu kegiatan yang sudah berjalan, kegiatan yang tadi adalah terkait dengan masalah B-ter belanja terencana, kemudian banyak member-member, dan ini ternyata mereka merasa bahwa dengan B-ter ini mereka merasa terbantu dengan berbagai macam kebutuhan pada saat momen-momen tertentu bisa terbantu dengan biaya yang yang sangat ringan dan mudah,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa,”Mereka nanti mampu memenuhi kebutuhan pada saat lebaran. Diharapkan dengan kegiatan yang sudah berjalan ini kemudian dijadikan sebuah lembaga secara ketentuan perundangan, Pengelolaan menyangkut masalah keuangan masyarakat ini kecuali Bank, hanya koperasi yang diperbolehkan, sesuai dengan ketentuan yang disampaikan oleh OJK. Untuk itulah maka diharapkan dengan sudah adanya kegiatan-kegiatan yang kemudian dikemas lagi, kegiatan itu akan memberikan kontribusi lagi kepada anggotanya, dengan masuk sebagai koperasi, mereka akan mendapatkan sisa hasil usaha ataupun keuntungan perusahaan itu sendiri,” tambahnya.
Masih menurut Hepi,”Tentunya ini akan yang meningkatkan keterikatan mereka anggota, termasuk bagaimana koperasi nanti bisa eksis kembali semua ketentuan yang menyangkut masalah perkoperasian itu dijalankan. Diantaranya semua kegiatan termasuk rencana kegiatan akan dipertanggungjawabkan, akan dievaluasi dan kemudian disepakati pada setiap kali yang namanya RAP,” pungkasnya. (Red)
Komentar