MABES BHARINDO, INDRAMAYU – Keberhasilan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU VI) Balongan dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) khususnya terhadap kelestarian tanaman mangrove di Desa Karangsong hingga menjadi Ekowisata.
Bahkan menjadikannya sebagai Kurikulum Tematik di Sekolah Dasar, ternyata menarik perhatian Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Cilacap untuk melakukan studi banding ke Balongan.
Kehadiran Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji bersama unsur Muspida di Balongan, turut didampingi Pjs General Manager Pertamina RU IV Cilacap Arief Budiyanto, serta turut membawa anggota kelompok mitra binaan RU IV. Rombongan mengawali kegiatan dengan melakukan silaturahmi di Pendopo Indramayu bertemu Bupati Nina Agustina, Senin (31/1/2022).
Dalam agenda visit ke Mangrove Karangsong, GM PT KPI Refinery Unit VI Balongan Diandoro Arifian menyampaikan, cukup panjang perjalanan yang dilakukan Pertamina dalam mendukung wilayah Karangsong hingga menjadi habitat berbagai satwa dan dijadikan sebagai pusat mangrove di bagian barat Indonesia oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada tahun 2015 silam.
Dikatakan GM, dalam proses penanaman Pertamina turut dibantu oleh Kelompok Pantai Lestari, sedangkan dalam pengembangan produk olahan berbahan dasar tanaman mangrove dilakukan bersama kelompok Jaka Kencana.
“Alhamdulillah dengan adanya Ekowsiata Mangrove dan Produk olahan turunannya turut membantu dalam peningkatan perekonomian masyarakat,” Ungkap Diandoro.
Selain itu lanjut Diandoro, Pertamina juga berupaya membentuk generasi muda peduli lingkungan melalui penerapan kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Tematik Mangrove di Tingkat Sekolah Dasar.
“Ini merupakan satu-satunya kurikulum pendidikan Tematik Mangrove di Indonesia dan telah masuk dalam rekor Muri,” Ujar Diandoro.
Upaya menjaga kelestarian alam ini adalah komitmen Pertamina dalam penerapan aspek Environmental, Social & Governance (ESG), serta merupakan bentuk penerapan program Sustainable Develompent Goals (SDG’s) No 4 tentang pendidikan berkualitas , No 8 tentang Pekerjaan Layak dan pertumbuhan ekonomi, No 14 tentang Ekosistem laut, dan No 15 tentang Ekosistem daratan, seperti yang dicanangkan pemerintah.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam visitasi tersebut menyampaikan, semangat untuk melestarikan lingkungan sekaligus membentuk generasi muda yang peduli lingkungan itulah yang membawanya datang ke Indramayu untuk menambah mengetahui bagaimana proses pemanfaatan potensi tanaman Mangrove.Tm
Tatto mengaku terkesan dengan Sekolah Tematik Mangrove yang merupakan bagian program TJSL yang sebelumnya disebut CSR Pertamina RU VI Balongan ini. Dituturkannya, sudah seharusnya sejak sekolah dasar siswa harus diajarkan tentang jenis mangrove, cara penanaman, hingga pelestariannya agar kelak mereka bisa menyadari manfaat besar mangrove untuk kelestarian alam.
“Tentunya saya ingin mengadopsi apa yang ada disini untuk dibuat disana (Cilacap),” Kata Tatto kepada awak media.
Sementara itu, Bupati Indramayu Nina Agustina dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Indramayu merupakan Kabupaten dengan garis pantai 114,1 Km, dan sudah seharusnya wilayah pesisir Indramayu terlindungi dari abrasi melalui pelestarian tanaman mangrove.
Dikatakan Nina Agustina, kunjungan Bupati Cilacap ke Indramayu merupakan bentuk Sinergitas antar pemerintah daerah dengan Pertamina dalam upaya peningkatan potensi sumber daya alam dan pendidikan.
“Insyaallah pertemuan kita ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi Pemda Cilacap, Pertamina, dan Pemda Indramayu,” Ucap Bupati Nina Agustina.
Jurnalist : Rastim Ken Aji
Komentar