PASURUAN MabesBharindo.com – Viralnya pernyataan seorang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan yang ancam Wartawan dan LSM dengan kata-kata “MATI” membuat wartawan dan lsm se pasuruan raya mengecamnya.
Padahal Kadispendik tersebut baru saja dilantik. Sangat tidak pantas dengan kata-kata seperti, bak seorang preman.
Baca juga : Bupati Monitoring Vaksinasi Anak di SDN Kutamaneuh dan SDN 6 Gunungguruh Desa Cikujang
Sikap arogansi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan yang ancam wartawan dan lsm mati menuai banyak kecamaan. Karena perkataan hasholloh sangatlah tidak etis.
Dalam hal ini, Ketua Pusat Study dan Advocasi angkat bicara, “Sebagai aktivis, sebagai pegiat media jelas-jelas saudara Hasbullah menunjukkan arogansi kepejabatan. Ini artinya bupati harus mengevaluasi dan Bupati harus mencopot saudara Hasbullah,” tegas Lujeng Sudarto Ketua LSM Pusaka, pada Kamis (19/1/2021) dihalaman pintu masuk Pendopo Nyawiji Kota Pasuruan.
Selain itu, kata lujeng, kasus harus flos karena pintu masuk bagi Bupati Pasuruan untuk mengevaluasi seluruh pejabat di pasuruan, yang anti kepada rakyat dan yang tidak dialogis itu harus di evaluasi.
“Kalau perlu di copot jabatannya Kalau perlu di pecat,” ucap lujeng.
Sementara ini, lanjutnya, jika Bupati Pasuruan kita beri tenggang dalm 1×24 jam jika tidak mencopot saudara hasbulloh, maka kita minta kepada seluruh awak media untuk memboikot seluruh pemberitaan yang ada di Kabupaten Pasuruan.
Baca juga : Kejari Bangka Menerima SKK dari BPJS ketenagakerjaan sebesar Rp. 459.151.072
Harga Mati bahwa Bupati Pasuruan harus mencopot saudara hasbulloh. Bahwa mutasi, bahwa kebijakan revakusi posisi jabatan tidak berlaku suka tidak suka. Tapi berdasarkan kompetensi, berdasarkan integritas.
Kita tidak ingin birokrasi di pasuruan itu loyalitasnya politik. Birokrasi di pasuruan harus melayani rakyat.
“Kita tunggu Bupati Pasuruan datang, jika kita akan duduk disini dan membuat pernyataan mencopot saydara hasbulloh,” pungkasnya.
Komentar