Akibat Kekeringan Air Petani Di Kabupaten Lebong Laporkan PT. Promix Prima Jaya Ke DPRD

Daerah97 Dilihat

maberbharindo.com.Lebong-Bengkulu.

Dunia pertanian sangat erat kaitannya dengan pasokan air sebagai kebutuhan mutlak, salah satunya perikanan yang didukung oleh Program Pengembangan Budidaya Ikan pada skala Prioritas Pembinaan Kelompok oleh Dinas Pertanian Kabupaten Lebong.

Saat ini pertanian Lebong terhambat dengan tidak adanya air yang mengaliri saluran irigasi pertanian terutama di Kecamatan Bingin Kuning dan Lebong Sakti, selain bercocok tanam padi masyarakat lebong juga petani budidaya ikan lokal.

Proyek pembanguanan bendungan yang diperkirakan akan selesai di 2 bulan kedepan ini, sangat menghambat proses lajunya kegiatan pertanian masyarakat kabupaten Lebong, apalagi pengerjaan proyek bendungan menutup aliran ke saluran hampir 85% tidak masuk ke areal persawahan masyarakat, kemudian saluran jaringan cek dam dibangun sama sekali hanya fokus ke proyek tanpa menghiraukan pasokan air ke lahan pertanian, namun hanya melihat dari sisi besaran kubikasi air yang diperkirakan tanpa hitungan yang relevan yang mengairi areal persawahan masyarakat.

Dengan adanya laporan pengaduan masyarakat ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, Ketua Komisi III, Rama Candra dan Rinto Putra Cahyo mendatangi PT. Promix Prima Jaya agar membangun komunikasi secara persuasif untuk mencari solusi. pasalnya,akibat pintu utama saluran irigasi (siring) pengantar di Desa Pungguk Pedaro (Bedeng), Kecamatan Bingin Kuning mengalami kekeringan total.

Rama Candra dan Rinto mendatangi BASE CAMP Staf proyek guna untuk mencari solusi, agar air bisa dialiri dan tidak menganggu peningkatan (progres) pembangunan PT.Promix Prima Jaya demi kepentingan masyarakat.

Heru mewakili pihak PT promix Prima Jaya mengatakan, akan mengupayakan air yang hanya mampu dialirkan 50% karena adanya pekerjaan lantai yang belum selesai, Heru juga meminta kepada pihak DPRD maupun masyarakat untuk terus membangun komunikasi, agar tidak ada mis komunikasi yang menjadi keluhan masyarakat ketika kondisi air mengalami kekeringan saat sedang dibutuhkan.

“Oleh karena itu kita perlu membangun sebuah komunikasi yang harmonis, agar pekerjaan kita cepat selesai, memang kondisi saat ini air yang bisa dialirkan belum normal paling hanya mencapai 50%, untuk itu lah pentingnya komunikasi kepada masyarakat agar bisa menentukan buka tutup air,” ujar Heru.

Mitra Naibaho yang mewakili masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Perikanan (Pokdakan Berkembang) Kabupaten Lebong juga melqkukan komunikasi dengan pihak PT Promix Prima Jaya untuk segera dapat berupaya membagi air ke aliran persawahan yang ada di Kecamatan Bingin Kuning dan Lebong Sakti.

“Saya yakin kalau pelaksana pebangunan proyek saluran itu bisa berfikir bagiamana agar air dapat mengaliri areal persawahan dan kolam dengan membangun dam pembatas aliran air pada lokasi pengerjaan saluran tersebut, namun bila tidak dibuat dam ditengah saluran tersebut maka kecil kemungkinan air dapat masuk ke saluran irigasi lahan persawahan bahkan air tidak akan dapat mengaliri di bagian ujung atau bagian hilir sehingga terjadi lah kekeringan seperti sekarang ini.”

Naibaho juga menambahkan, saya berharap pihak perusahaan dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan 50% air yang dapat di alirkan dengan perhitungan secara ahli bukan perkiraan, jika ini secara perkiraan atau hanya tiori maka ini saya anggap sebagai alibi dari pihak perusahaan, kalau saya harapkan pihak rekanan bisa menjelaskan dengan lebih akurat dan detail dengan perhitungan ahli” ujar Naibaho.

Naibaho juga menambahkan kalau dia sudah mengkonfirmasikan hal ini ke pihak PU-PR melaalui pesan singkat Whatsapp, dan Naibaho hanya mendapat jawaban Kepala Dinas PU-PR Lebong hanya menerima surat pemberitahuan tentang adanya pengerjaan Bendungan tersebut , pungkas Naibaho, (H46)

Komentar