MabesBharindo, Pasuruan — Selasa 22 juni 2021 Pemkot Pasuruan mengambil sejumlah langkah menyusul naiknya kasus COVID-19 di klaster ziarah. Langkah yang diambil bertujuan membatasi meluasnya penularan.
“Pengawasan di dua RW di Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, akan diperketat. Keluar masuknya masyarakat dari menit ke menit, detik ke detik dan seterusnya akan diawasi sampai dua minggu ke depan. Ini untuk memutus mata rantai penyebaran,” kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Taman Kota,
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini juga dengan berat hati menyampaikan, pemkot akan melakukan penyekatan di 17 titik wilayah Kota Pasuruan, termasuk perbatasan kota. Penyekatan mulai malam ini.
“Dari hasil rapat, melihat peta sebaran, maka perlu dilakukan penyekatan. Ketika opsi penyekatan diambil, otomatis akan ada pembatasan pergerakan masyarakat di Kota Pasuruan untuk mengurangi kerumunan,” jelasnya.
Gus Ipul sebut tak ada varian delta di Klaster Ziarah, Ia menyampaikan permohonan maaf kepada pedagang, pelaku usaha di titik penyekatan, masyarakat Kota Pasuruan secara umum atas kebijakan yang dikeluarkan. Kebijakan tersebut semata-mata untuk keselamatan bersama. Terlebih setelah munculnya klaster ziarah.
“Kami akan lihat perkembangannya. Pada prinsipnya, kami tidak ingin Kota Pasuruan semakin membara,” paparnya.
Langkah selanjutnya pemkot akan mempercepat proses vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat. Vaksin adalah salah satu ikhtiar untuk memperkuat kekebalan tubuh secara massal.
“Kami akan mempercepat vaksin, utamanya untuk lansia. Ini tadi saya sudah minta agar vaksin bisa dipercepat dan ditambah jumlahnya setiap hari. Semakim cepat, semakin lebih baik,” terangnya.
Gus Ipul juga akan mengajak semua elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, ulama, dan lainnya untuk bisa ikut terus mensosialisasikan bahaya COVID-19 dan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Klaster Ziarah di Kota Pasuruan Meledak, 53 Warga Positif COVID-19
“Mohon maklum dengan berat hati atas kebijakan ini. Mohon maaf dan mohon kesediaannya. Mari bersama-sama berpartisipasi memutus mata rantai ini. Mohon pengertiannya, tetap sabar di rumah saja,” ungkapnya.
Bagi warga yang positif, pemkot akan mengambil langkah-langkah medis untuk percepatan penyembuhan. Mereka yang tak bergejala diisolasi. Yang sakit langsung dibawa ke RSUD dr Soedarsono Purut Kota Pasuruan untuk menjalani perawatan intensif.
“Hasil pemeriksaan, sebagian besar masuk kategori yang tidak bergejala dan hanya 7 orang masuk kategori gejala ringan,” terangnya.
Dengan tambahan 53 orang positif dari klaster ziarah, total kasus aktif COVID-19 di Kota Pasuruan saat ini sebanyak 76 pasien.
Komentar