Ada apa…? Harga satuan material program BSPS Desa Sawojajar,Takeran,Magetan di Rahasiakan untuk umum

Daerah9696 Dilihat

Editor : Joko Susilo

Magetan, Mabesbharindo.com – Diduga adanya larangan oleh petugas ketua  Koordinator pendamping Kabupaten Magetan.pemilik toko bangunan dan material desa Bukur ketakutan memberikan list daftar harga satuan kepada sejumlah awak media.

Berawal, setelah adanya dugaan tidak tepat sasaran dan spesifikasi kwalitas mutu barang bangunan maupun jumlah nominal bantuan BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) di Desa Sawo Jajar Kec Takeran Kab Magetan tidak sesuai Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2022.

Atas dugaan tersebut sejumlah awak media bersama LSM akhirnya mendatangi Toko Bangunan yang beralamat di Desa Bakur Kec Jiwan Kab Madiun. Tidak langsung memberikan keterangan, pemilik toko justru menelepon seseorang berinisial J diduga ketua koordinator pendamping Kab Magetan untuk meminta ijin.

Pasalnya, hal tersebut merupakan dokumen negara,selain harga sudah di tetapkan dari Dinas PUPR Provinsi Jawa Timur, selaku pemilik Toko Bahan Bangunan yang di tunjuk, dirinya telah di pesan untuk tidak di ijinkan memberitahukan list harga satuan material yang sudah selesai di distribusikan kepada 20 kepala keluarga bedah rumah program bantuan BSPS kementrian PUPR tahun 2022 di Desa Sawo jajar tersebut kepada pihak manapun yang mendatanginya.

“sebenarnya saya bingung, ketetapan harga  di bawah rata-rata dan sebenarnya dengan harga tersebut saya rugi, tapi saya bisa mendapat untung dari harga material lainnya” keluh perempuan muda pemilik toko.
Kenapa harus di rahasiakan…?

Seperti diketahui, sebelumnya dugaan tidak tepat sasaran dan bahan bangunan tidak sesuai kwalitas serta nilai nominal rupiah yang tidak sesuai atas program BSPS di desa sawo jajar ini telah di unggah media swarabhayangkara.com berjudul ” program bedah rumah di desa sawojajar di sinyalir tidak tepat sasaran”.

Didapati keterangan di pemberitaan tersebut Tim LSM GMAS dan sejumlah media mendapati temuan hasil investigasi lapangan yang diduga melenceng dari sasaran.diantaranya :

1.Dari hasil catatan sendiri (bukan Nota dari Toko) oleh penerima terdapat selisih Rp 2,8 juta per-penerima.dari yang seharusnya sejumlah Rp 20 juta yang peruntukannya membayar tukang Rp 2,5 juta dan Rp 17,5 juta berupa material hanya Rp 14,7juta.

2. Bantuan banyak di terimakan kepada warga berekonomi golongan menengah ke atas. Yang diduga karena adanya kedekatan hubungan kekeluargan terhadap pemerintahan desa dan para petugas terkait sehingga lolos verifikasi.Yakni :

A. Memiliki  kendaraan Mobil
B.Memiliki usaha dekorasi
C.memiliki rumah yang besar dan luas
D.Memiliki barang-barang mewah

Komentar