Ada Apa dengan Pekerjaan TPT di Desa Kertamukti Hingga Temboknya Sudah Rontok?

Daerah136 Dilihat

Wartawan tim Bharindo

SUKABUMI. Pembangunan tembok penahan tanah (TPT) dan plat beton di Kampung Bojongkerta RW 01 Desa Ketamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi menimbulkan banyak pertanyaan bagi warga. Pasalnya warga menemukan fakta, bagian tertentu pada bangunan TPT tampak sudah rontok dan lapuk.

“Saya tidak tahu apa-apa tentang pembangunan TPT dan plat beton ini. Tapi saya melihat ada bagian tembok yang rapuh dan lapuk sehingga rontok dan terlepas dari bentangan tembok. Ada apa dengan pekerjaan TPT dan plat beton ini? Saya penasaran ingin tahu jawabannya,” kata seorang warga Desa Kertamukti, Senin (20/9/2021).

Berdasarkan investigasi Tim Bharindo di lapangan, bagian tembok yang rontok itu tidak menempel dengan kokoh pada tembok. Diduga kuat, pembangunan TPT dan plat beton itu menggunakan pasir yang mengandung cadas. Jelas sekali pasir seperti ini tidak sesuai dengan spek dari pemerintah untuk TPT dan plat beton.

Selain itu, tim menemukan merek semen yang digunakan bukan dari jenis yang berkualitas tinggi. Kesannya pelaksana asal-asalan dalam menentukan semen dan pasir sebagai material penentu dari kekuatan TPT dan plat beton.

Temuan lainnya, tinggi TPT diukur dari dasar hanyalah 40 cm sampai dengan 60 cm. Sementara pernyataan pelaksana, tinggi TPT 70 cm.

Proyek TPT dan plat beton untuk menutup selokan itu dibiayai oleh dana bantuan dari Pemprov Jabar dengan anggaran sebesar Rp70.350.000 (termasuk PPh dan PPn). Volume pekerjaan untuk TPT 34,03 meterkubik dan plat beton 26,67 meterkubik. Bertindak selaku pelaksana pembangunan adalah Tim Pelaksana Kegiatan Desa Kertamukti. (*)

Komentar